CALL ME ON WA 085737066571

Minggu, 29 September 2013

CLONING USB FLASHDISK DI UBUNTU

Berawal dari request dari seorang temen yang mengingikan 1 copy USB Flashdisk yang berisi installer OS yUeSBi Server 9.2 "Alpha" - Release i386. Sebelumnya dicoba dengan cara copy isi USB Flashdisk ke USB Flashdisk yang lain namun hasilnya nihil. Begitupun dengan cara create iso image tidak menjadi solusi.
Akhirnya berkat bantuan om Google yang mengarahkan saya pada sebuah postingan di ubuntuforum.org
Berikut langkah persiapannya:
  • Pastikan sudah disiapkan usb flashdisk source (master yang akan dikloning) saya sebut flashdisk1 dan usb flasdisk destination (usb flashdisk tujuan) saya sebut flashdisk2. Pastikan juga space yang dimiliki oleh flashdisk2 sama persis dengan flashdisk1. lebih direkomendasikan merek dan tipenya sama persis hee untuk  menghindari perbedaan block sector yang dimiliki flashdisk2 sebagai copy dari flashdisk1.
  • Masukkan flashdisk1 ke usb port, untuk ubuntu akan langsung di mounting untuk melihatnya bisa dicek dengan perintah "df" pada console. misalnya sdc1
  • Masukkan flashdisk2 ke usb port, untuk ubuntu akan langsung di mounting untuk melihatnya bisa dicek dengan perintah "df" pada console. misalnya sdd1
Setelah persiapan diatas ok, yang harus diperhatikan lagi adalah bahwa perintah untuk kloning ini tidak akan berakibat fatal apabila terjadi kekeliruan dalam persiapan diatas.
Langkah selanjutnya adalah menjalankan 1 baris perintah pada console (level root atau sudo terlebih dahulu) sebagai berikut:
dd if=/dev/sdc1 of=/dev/sdd1 bs=4096
sdc1 = flasdisk sumber/master atau flashdisk1
sdd1 = flasdisk tujuan atau flashdisk2
Lamanya proses kloning ini tergantung dari space usb flashdisk yang digunakan, untuk memastikan prose berjalan bisa dilihat dari lampu indicator usb flashdisk (apabila ada). Apabila proses sudah selesai, pastikan informasi yang diberikan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya misalnya jumlah data yang tersalin dari flashdisk1 ke flashdisk2 harus sama persis.
INGAT!! jangan salah menentukan sumber dan tujuan, karena akan berakibat hilangnya data pada flasdisk sumber. dan untuk diketahui perintah diatas tidak akan meminta konfirmasi alias akan langsung dieksekusi oleh sistem.
Detil mengenai perintah "dd" bisa dilihat dengan perintah "man dd" pada console/terminal :)
ok, selamat mencoba dan semoga bermanfaat .

Rabu, 25 September 2013

FORMASI CPNS KABUPATEN KARANG ASEM 2013

Berikut ini penulis sampikan fromasi CPNS Kabupaten Karangasem tahun 2013. Infromasi lengkap ini berisi fromasi yang dibutuhkan sampai dengan syarat-syarat yang akan diperlukan untuk mengikuti seleksi
Berdasarkan  surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:  R/235.F/M.PAN-
RB/08/2013, Tanggal  30 Agustus  2013 Tentang  Persetujuan Rincian  Formasi CPNS Daerah Untuk
Pelamar Umum  Tahun 2013 dan surat Nomor: R/256.F/M.PAN-RB/08/2013, Tanggal 16 September
2013  Tentang  Perubahan Alokasi Tambahan  Formasi CPNS  Daerah   Tahun 2013  Untuk Pelamar
Umum,  dengan ini diumumkan bahwa Pemerintah Kabupaten Karangasem memerlukan Calon
Pegawai Negeri Sipil yang akan ditugaskan pada Instansi di  lingkungan Pemerintah Kabupaten
Karangasem dari pelamar umum, dengan lowongan jabatan dan kualifikasi pendidikan sebagai berikut
KLIK DISINI
DOWNLOAD .PDF

Senin, 23 September 2013

CARA INSTALASI LINUX DEBIAN



1.Debian adalah sistem operasi bebas yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarela(pengembang Debian) yang tergabung dalam Proyek Debian. Sistem operasi Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.

Cara menginstall linux debian berbasis text:
1.Buatlah virtual terlebih dahulu melalui virtiual box.
   jika sudah akan masuk kedebian (tampilan debian),seperti gambar dibawah ini:












  2.jika sudah muncul tampilan debian (seperti gambar no.1) maka pilih "INSTALL" untuk melanjutkan
     langkah selanjutnya.
     setelah memilih "INSTALL" kemudian akan muncul tampilan pemilihan bahasa.kemudian kita pilih yang
     English,seperti gambar dibawah ini:












3.Setelah muncul gambar pemilihan bahasa (seperti pada gambar no.2) pilihlah bahasa English.
   Kemudian akan muncul tampilan pemilihan lokasi negara.kita pilih yang "Other".
   Seperti gambar dibawah ini:
4.Setelah muncul gambar pemilihan lokasi(seperti gambar no.3) pilih other.
   Kemudian akan muncul tampilan lpemilihan lokasi lagi,kita pilih yang asia.
   Seperti gambar dibawah ini:
   

5.Setelah muncul gambar pemilihan lokasi lagi (seperti gambar no.4),kita akan masuk ke Domisili
   negara kita yaitu "indonesia"
   Seperti gambar dibawah ini:















6.Setelah muncul tampilan (seperti gambar no.5) maka kita akan masuk ke lokasi lagi,disini kita pilih "united
   states".
   Seperti gambar dibawah ini:












7.Setelah muncul tampilan (seperti gambar no.6) maka kita akan masuk ke konfigurasi keyboard,disini kita
   pilih yang American English.
   Seperti gambar dibawah ini:



















8.Setelah muncul (seperti gambar no.7) maka kita akan masuk ke konfigurasi jaringan.Kemudian Pilih continue
   seperti gambar dibawah ini:











9.Setelah muncul tampilan (seperti gambar no.8) maka kita akan masuk ke konfigurasi jaringan lagi.
   Host name diisi dengan nama pengguna atau juga bisa diisi dengan nama Debian.Kemudian pilih continue.
   Seperti gambar dibawah ini: 











10.Setelah muncul tampilan (seperti gambar no.9) kemudian kita akan masuk kekonfigurasi jaringan lagi.
     Disini Domain Name dikosongkan.
     Seperti gambar dibawah ini:











11
.Setelah muncul tampilan (seperti gambar no.10) maka kita akan masuk ke password root.
     Kita harus mengisikan password untuk keamanan.
     Seperti gambar dibawah ini: 

















12.Setelah muncul (seperti gmbar no.11) maka kita akan masuk ke password root lagi.Karena password  

     root diisikan dua kali supaya lebih aman lagi.
      Seperti gambar dibawah ini:
 13.Setelah muncul tampilan(seperti gambar no.12) maka akan masuk ke Nama pengguna/pemakai.
     ketikan nama pengguna.Seperti gambar dibawah: 
  
     










14.setelah muncul tampilan (seperti gambar no.13) maka kita akan mengisikan password user.
     Seperti gambar dibawah ini:











15.Setelah muncul tampilan (seperti gambar no.14) kemudian kita akan mengisikan password user lagi
     karena password ditulis dua kali seperti password root.
     Seperti gambar dibawah ini:











16.setelah muncul tampilan (seperti gambar no.15) maka kita akan masuk ke pengaturan wilayah waktu.
     kemudian pilihEastrn.
     Seperti gambar dibawah ini:










17.Setelah itu akan masuk ke tahapan partisi harddisk.Kemudian pilih yang Guided Use Entire Disk.
     Seperti gambar dibawah ini:










18.setelah itu akan masuk ke pemilihan seluruh harddisk untuk diinstall debian.
     Seperti gambar dibawah ini: 










19.Setelah itu akan masuk ke partisi harddisk,Finishing Partisi dan Swap.
     Seperti gambar dibawah ini:










20.Setelah itu akan membuat partisi haddisk.Pilihlah YES
     Seperti gambar dibawah ini:










21.Setelah itu akan masuk ke konfigurasi paket Repository 1.pilihlah NO
     Seperti gambar dibawah ini:
















22.Setelah itu akan masuk ke konfigurasi paket Repository 2.pilihlah NO
     Seperti gambar dibawah ini: 

     









23.Setelah itu akan masuk ke konfigurasi paket Repository .pilih continue.
     Seperti gambar dibawah ini:

    









24.Setelah itu akan masuk ke konfigurasi paket Repository yang populer.
     Seperti gambar dibawah ini:











25.Setelah itu akan memilih sofware yang akan di install.Hilangkan Graphical desktop enviroment.
     Seperti gambar dibawah ini: 











26.setelah itu akan masuk ke installasi GRUB.pilihlah YES.
     seperti gambar dibawah ini:













27.Setelah itu Installasi akan selesai.pilih continue
     Seperti gambar dibawah ini:











28.Setelah itu akan masuk ke pemilihan menu.
     Seperti gambar dibawah ini:
















29.Setelah itu akan masuk ke login User.
     Seperti gambar dibawah ini: 
















30.Setelah itu akan masuk ke login Password.
     Seperti gambar di bawah ini:















INSTALLASI SELESAI

Jika mau keluar,pertama ketikan "SU"
masukan password
dan pada root ketikan "HALT"









Kamis, 19 September 2013

PENGENALAN LINUX DEBIAN 6 (SQUEZEE)

        Berawal dari eksperimen Linus Trovalds dengan Komputer Minix miliknya, terciptalah Sistem Operasi Linux.Sejak saat itu, Dia terus mengembangkan dan memperbaiki Sistem Operasi temuanya tersebut. Berkat kerja kerasnya, terciptalah Linux 1.0 yang keseluruhanya berbasis TEKS. Karena Linux bersifat Open Source, dan dengan cepatnya Sistem Informasi & Komunikasi saat ini, Linux telah berkembang begitu pesat. Sampai saat ini, sudah tak terhitung lagi, berapa banyak distro-distro yang sudah dikembangkan. Dari Linux yang berbasis TEKS, berkembang menjadi Linux yang berbasis GRAFIK. Bahkan tampilanya pun telah dapat menyaingi Sistem Operasi berbayar sekali pun.

          Saya disini akan mengkonfigurasi dengan linux debian Lenny (5.0). Namun tidak jauh berbeda, jika Anda menggunakan distro linux turunan lainya, semisal Ubuntu, Debuntu, Kanotix, Knoppix, BackTrack, dll. Dan kebanyakan
konfigurasinya akan menggunakan mode TEKS. Karena dianggap lebih cepat dan efisien. Bagaimanapun juga, walau
menggunakan GUI, ujung-ujungnya Anda juga harus mengetahui perintah SHELL.

Dalam Linux, pembagian hak akses pemakai atau user dibedakan menjadi dua. Yaitu user biasa dan super user (root). Dengan hak akses super user, kita diperbolehkan merubah, menambah, dan menghapus file konfigurasi system yang ada. Berbeda dengan user biasa, yang memiliki hak akses terbatas. Perbedaan antara user biasa dan super user, ditandai dengan symbol “$” dan “#” pada terminal. Untuk login ke super user, gunakan perintah su.

riqial@debian-server:~$ whoami
riqial
riqial@debian-server:~$ su
Password: (masukan password root)
debian-server:/home/riqial# whoami
root
Walau dalam keadaan user biasa, anda masih bisa menggunakan hak akses root. Caranya yaitu tinggal ketikan
perintah sudo sebelum perintah selanjutnya.

Mengaktifkan Ethernet

Network Interface Card (NIC) atau Ethernet di linux diberi nama etho, eth1, eth2, dst. Dan untuk interface Local
Loopback diberi nama lo. Untuk mengetahui interface apa saja yang terpasang pada server Debian, gunakan
perintah ifconfig berikut.
debian-server:/home/riqial# ifconfig
lo Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:3036 (2.9 KiB) TX bytes:3036 (2.9 KiB)

Seperti terlihat diatas, Interface yang aktif hanyalah interface Loopback. Sebagai tambahan, jangan pernah sekalikali untuk menon-aktifkan interface Loopback tersebut. Sebab interface tersebut digunakan oleh aplikasi-aplikasi
server Debian agar dapat berjalan pada computer Localhost.

Agar dapat terkoneksi ke Jaringan Komputer, aktifkan terlebih dahulu Interface Ethernet. Pastikan nama untuk
Ethernet tersebut, default untuk Ethernet pertama adalah etho. Gunakan perintah ifup untuk meng-aktifkan, dan
sebaliknya gunakan perintah ifdown.

debian-server:/home/riqial# ifconfig
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:0c:29:58:cf:68
inet addr:0.0.0.0 Bcast:0.0.0.0 Mask:0.0.0.0
inet6 addr: fe80::20c:29ff:fe58:cf68/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:1610 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:1419 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:189305 (184.8 KiB) TX bytes:198940 (194.2 KiB)
Interrupt:18 Base address:0×1080
lo Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:3036 (2.9 KiB) TX bytes:3036 (2.9 KiB)

Kemudian kita konfigurasi IP ADDRESS

Memberi Ip Address pada linux debian tidaklah sulit. Untuk cara cepatnya, gunakan perintah singkat dibawah ini.
debian-server:/home/riqial# ifconfig eth0 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0 up

Kelemahan perintah di atas adalah, jika computer booting ulang, maka konfigurasi Ip Address tersebut akan hilang.
Untuk itu kita harus mengedit file interfaces, agar konfigurasi tersebut tidak hilang walaupun computer booting
ulang. Kita bisa menggunakan aplikasi text editor vim, vi, nano, gedit¸ ataupun yang lainya untuk mengedit file
tersebut. Saya sarankan, lebih baik Anda menggunakan editor vim saja.

debian-server:/home/riqial# vim /etc/network/interfaces

# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback
# The local network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.1
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.1.254
dns-nameservers 192.168.1.1

Tambahkan Ip Address anda seperti script di atas. Khusus editor vim, kita harus menekan huruf “i” (INSERT) untuk  mengedit. Setelah dirasa konfigurasi sudah benar, tekan tombol “Esc”, lalu tekan “:” dan tuliskan “wq” (WRITE &
QUIT). Jika tidak ingin menyimpanya, tuliskan “q!” (Only Quit). Kata auto yang terletak di depan nama suatu interface, menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan secara otomatis pada saat computer booting. Interface lo tidak memiliki konfigurasi Ip Address, karena lo digunakan sebagai loopback sehingga memiliki Ip Address yang pasti yakni 127.0.0.1. Alamat IP ini digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Konfigurasi Ip Address untuk ethO harus diberikan secara manual, karena interface tersebut menggunakan IP statis.

Agar konfigurasi tersebut dapat langsung dijalankan, kita harus merestart terlebih dahulu service networking.
debian-server:/home/riqial# /etc/init.d/networking restart

Untuk melihat table routing pada linux, gunakan perintah berikut.
debian-server:/home/riqial# route -n
Kernel IP routing table
Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface
192.168.1.0   0.0.0.0                 255.255.255.0 U    0 0 0 eth0
0.0.0.0               192.168.1.254 0.0.0.0               UG 0 0 0 eth0

 Menambahkan DNS

Agar server Debian dapat terkoneksi ke Internet, harus kita tambahkan dns-name-server terlebih dahulu. Biasanya DNS tersebut, kita dapatkan dari ISP (Internet Service Provider). Daftarkan DNS tersebut pada file resolv.conf.

Jika file tersebut belum ada, ya tinggal buat saja file tersebut secara manual.
debian-server:/home/riqial# vim /etc/resolv.conf
search debian.edu
nameserver 192.168.1.1
nameserver 192.168.1.2

 Menambahkan IP Alias

Ip Address Alias adalah suatu kondisi, dimana kita diharuskan menggunakan dua atau lebih Ip Address dalam satu NIC (just One network adapter). Seolah-olah computer kita memiliki dua buah NIC, dan terkoneksi dalam dua atau lebih jaringan yang berbeda.

Masih dalam file interfaces, tinggal tambahkan scripts untuk Ip Alias berikut. Dalam Ip Address Alias, tinggal
tambahkan sub-nomor di belakang nama interface asli. Misal eth0:0, eth0:1, eth0:2 atau eth1:0, eth1:1 dan
seterusnya.
debian-server:/home/riqial# vim /etc/network/interfaces
# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback

# The local network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.1.0
broadcast 192.168.1.255
gateway 192.168.1.254
dns-nameservers 192.168.1.1

# The local alias network interface
auto eth0:0
iface eth0:0 inet static
address 10.10.10.1
netmask 255.255.255.0

Jangan lupa untuk selalu merestart service networking, setiap kali selesai mengkonfigurasinya.
debian-server:/home/riqial# /etc/init.d/networking restart

Host Name

HostName digunakan untuk penamaan pada setiap computer dalam jaringan, agar memiliki nama mesin yang
berbeda. HostName tersebut memudahkan kita dalam membedakan setiap computer dalam jaringan, dibandingkan
menghafal setiap Ip Address yang berbentuk numerik. Pada system operasi Linux dan Windows, layanan tersebut
berjalan pada protocol NetBIOS.

Secara otomatis, ketika kita meng-install system operasi Debian, kita akan ditanya terlebih dahulu tentang
pemberian nama HostName tersebut. Namun kita masih dapat merubah nama HostName tersebut, tanpa install
ulang tentunya. Buka dan edit file hosts berikut, dan tambahkan Ip Address pada baris kedua, kemudian domain, lalu hostname.

debian-server:/home/riqial# vim /etc/hosts
127.0.0.1         localhost
192.168.1.1 debian.debian.edu debian

File konfigurasi kedua adalah untuk HostName-nya sendiri.
debian-server:/home/riqial# vim /etc/hostname
debian

Restart, agar nama HostName tersebut diaplikasikan langsung oleh system Debian.
debian-server:/home/riqial# /bin/hostname –F /etc/hostname
debian-server:/home/riqial# hostname
debian

Installasi
Dalam blog, kita cenderung mengacu pada konfigurasi server menggunakan mode teks. Sehingga kita harus
menggunakan Remote Access mode Teks pula, semisal SSH (Secure Shell). Karena dianggap lebih aman dalam
transfer data melalui jaringan.
debian-server:/home/riqial# apt-get install openssh-server

Konfigurasi
Setelah aplikasi terinstall, layanan SSH Server sudah langsung bisa kita gunakan melalui port default 22. Jika ingin
mengkonfigurasi SSH Server tersebut, edit file sshd_config yang merupakan file konfigurasi utama pada SSH Server.
Dalam file tersebut, kita bisa merubah settingan default yang ada. Misalnya merubah port default, ataupun
menambah tampilan banner ssh agar menjadi lebih menarik.

Merubah port default ssh

Edit file sshd_config berikut, kemudian cari dan rubah satu baris konfigurasi script di bawah ini.
debian-server:/home/riqial# vim /etc/ssh/sshd_config
# What ports, IPs and protocols we listen for
Port 22 #port default ssh

Setiap selesai mengkonfigurasi, restart service ssh agar semua konfigurasi dijalankan langsung.
debian-server:/home/riqial# /etc/init.d/ssh restart

PENGUJIAN

Kemudian Kita menguji dengan mengunakan Remote Access

Remote Access via Localhost
Jika itu pertama kali anda melakukan koneksi ke SSH Server, maka anda akan diberi RSA key untuk keamanan data.
debian-server:/home/riqial# ssh debian@localhost
RSA key fingerprint is 47:41:dd:8a:71:02:83:55:ff:e4:db:fa:9d:e8:05:54.
Are you sure you want to continue connecting (yes/no)? yes



DNS Server

Domain Name System adalah suatu metode untuk meng-konversikan Ip Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut. Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada umumnya, orang tidak akan mudah
mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs
dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.debian.edu), tanpa mengingat Ip
Address dari computer tersebut.

Installasi

Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS
Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah
dimengerti, khususnya bagi pemula awal.

debian-server:/home/riqial# apt-get install bind9
setelah penginstalasi selesai saatnya kita konfigurasi Bind9

Konfigurasi
Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;
a. /etc/bind/named.conf
b. file forward
c. file reverse
d. /etc/resolv.conf

            Bagian ini adalah yang terpenting, dimana kita akan menentukan nama untuk Domain dari server Debian kita
nantinya. Kita boleh membuat Zone Domain menggunakan Tld (Top Level Domain) hanya pada jaringan local
(There’s no Internet Connection). Karena sudah ada organisasi yang khusus mengatur domain Tld tersebut,

Kemudian Edit dan tambahkan konfigurasi untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa juga pada file named.conf.local. Kemudian tambahkan script di bawah ini.
debian-server:/home/riqial# vim /etc/bind/named.conf

include “/etc/bind/named.conf.options”;
include “/etc/bind/named.conf.local”;
include “/etc/bind/named.conf.default-zones”;

zone “debian.debian.edu” IN {
type master;
file “/var/cache/bind/db.debian”;
allow-update {none;};
};

zone “1.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
file “/var/cache/bind/db.192″;
allow-update {none;};
};

File Fordward

Forward berfungsi untuk konversi dari DNS ke Ip Address. Misalnya ketika kita ketik http://www.debian.edu melalui Web  Browser, maka akan muncul website dari server Debian.

Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karna konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan  saja file default yang sudah ada.

debian-server:/home/riqial# cd /etc/bind/
debian-server:/etc/bind# cp db.local /var/cache/bind/db.debian
debian-server:/etc/bind# vim /var/cache/bind/db.debian

$TTL 604800
@ IN SOA   debian.edu. root.debian.edu. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@                IN    NS      ns1.debian.edu.
ns1             IN     A       192.168.1.1
www          IN     A       192.168.1.1
ftp              IN     A       192.168.1.1
mail          IN     A       192.168.1.1
sub-domain   IN    A   192.168.1.1

File Reverse
Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Address http://192.168.10.1
pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamat http://www.debian.edu.

debian-server:/etc/bind# cp db.127 /var/cache/bind/db.192
debian-server:/etc/bind# vim /var/cache/bind/db.192

$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu. root.debian.edu (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS debian.edu.
1 IN PTR debian.edu.

Menambah dns-name-server
Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar dapat diakses melalui
computer localhost.
debian-server:/etc/bind# vim /etc/resolv.conf

Search debian.edu
nameserver 192.168.1.1
nameserver 192.168.1.2

Terakhir, restart daemon dari bind9.
debian-server:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart
jika hasilnya seperti ini maka bind9 kita sudah jalan

Stopping domain name service…: bind9 waiting for pid 1102 to die.
Starting domain name service…: bind9.

Pengujian
Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun
dari computer client.
debian-server:/etc/bind# nslookup 192.168.1.1
Server : 192.168.1.1
Address : 192.168.1.1#53
1.1.168.192.in-addr.arpa name = debian.edu.

debian-server:/etc/bind# nslookup debian.edu
Server : 192.168.1.1
Address : 192.168.1.1#53
Name : debian.edu

untuk mengecek pesan eror lakukan perintah
debian-server:/etc/bind# tail -f /var/log/syslog


Sekian dari saya..!! semoga apa yang telah saya berikan bisa bermanfaat untuk kita bersama..
 
 
All Right Reserved - life is hard
Design by PANDE_RIO | Powered By Blogger.com